Kesan Pertama Drama Korea: Hometown Cha-Cha-Cha

Satu kata untuk dua episode pembuka drama ini:

VISUAL!

Daebak! Semuanya cakep nggak kira-kira, ya Shin Min Ah, Kim Seon Ho, setting laut, background bukit dan ladang rumput dan bunga, semuanya bikin tercengang.

Sebenarnya, sebenarnya drama Korea bergenre rom-com begini bukan selera saya. Bosen aja gitu dengan akhir cerita yang ketebak:

pasti jadian, pasti menikah.

Genre saya adalah drama hukum/kriminal/thriller. Romansanya ada, meskipun tipis lebih tipis dari tempe mendoan. Dan mangkelnya pasangan lead nggak pernah sampai bersatu.

Ini ceritanya, romansa kepentok genre. Hiks.

Sebut aja “Vincenzo”. Vincenzo dan si Cha Young nggak bersatu. Mereka ketemu lagi sekian waktu kemudian dengan Vincenzo mengundang Cha Young ke pulaunya di Italia sana.

Jadi pacar semusim maksudnya, Bang?

Terus ada “Law School”. Udah dipepet dari awal, ditunjukin deket dan nempel kayak perangko, sampai akhir nggak ada yang jadian.

Joon Hwi (Kim Bum) juga nggak jelas suka sama Kang Sol A atau Kang Sol B.

Drama hukum/kriminal/thriller terakhir yang membagongkan dari sisi ending dan kejelasan romansa adalah “The Devil Judge”.

Udahlah itu. Hakim Kim Ga On jadian hanya 1 hari dengan Detektif Yoon Soo Hyun, dan besoknya ditinggal mati cukup bikin penonton emosi jiwa.

Oleh karenanya, mari menetralkan hati dan mendinginkan kepala dengan menonton Duo Lesung Pipi, Kim Seon Ho dan Shin Min Ah.

Pasti masih pada ingat dong dengan Han Ji Pyeong dari drakor “Start-Up”? Kim Seon Ho sukses melejit gara-gara drama itu dan memecah netizen drakorian menjadi 3 kubu: kubu Do San, kubu Ji Pyeong, dan kubu Oleng (kadang ke Do San, kadang ke Ji Pyeong).

Saya termasuk ke dalam kubu yang mana?

Of course, tentu saja ke kubu Ji Pyeong. Pesonanya itu, lho, mencengangkan banget. Saya sih rada ogah dia jadian sama karakter Dal Mi (Bae Suzy).

Kim Seon Ho yang dijuluki Kim Aa oleh netizen Indonesia

Drakor “Hometown Cha-Cha-Cha” adalah dramanya yang pertama setelah “Start-Up” yang fenomenal. Di sana dia berperan sebagai investor yang kompeten, di sini dia berperan sebagai …

Handy Manny.

Wkwkwk, ok saya bercanda. Ini Handy Manny yang asli.

Handy Manny, tukang serbabisa di Disney Channel yang menularkan semangat mempelajari bahasa Spanyol.

Dan ini Handy Manny cabang Gonjin yang tidak kalah sigap membantu warga desanya (atau kota kecil ya?) yang membutuhkan bantuan.

Chief Hong dengan berbagai sertifikat pertukangan yang dia miliki. Susah lho dapetin sertifikat segitu banyak. Training-nya lama dan mahal.

Dan seperti pada drakor “Start-Up”, Han Ji Pyeong, eh Chief Hong Du Sik punya aura yang mudah akrab dengan nenek-nenek. Kalau saya jadi nenek, saya pun akan akrab dengan Oppa. Eaaaa….

Chief Hong yang rada kulehe kata orang Sunda mah, tapi tetep ganteng dengan rambutnya yang berkibar dan dia sibak terus menerus. Enggak semenyebalkan rambut Hakim Kang Yo Han yang kepanjangan 2 sentimeter, sih.

Bagaimana cerita latar dari Chief Hong? Katanya dia hidup sebatang kara. Dulu dia dibesarkan oleh kakeknya yang sudah meninggal dunia. Belum ada informasi soal keberadaan orangtuanya.

Bagaimana dengan jas hitam yang dia pandangi dan hendak buang? Dugaan sotoy saya itu adalah jas yang dia hampir pakai ketika hampir menikah.

Jadi, pertanyaan pertama: siapakah si mantan calon istri?

Again, itu hanya dugaan sotoy yang perlu dibuktikan oleh 14 episode mendatang.

Sekarang kita ngobrolin karakter Yoon Hye Jin (Shin Min Ah).

Apa gara-gara “Crash Landing on You” ya, akhir-akhir ini banyak female lead yang dikasih marga Yoon, kayak Yoon Se Ri? Hmmm….

Anyway, Yoon Hye Jin adalah seorang dokter gigi yang gemar jogging dengan baju yang menunjukkan udel. Sebenarnya fokus bukan di pusar, sih. Figur Shin Min Ah ini memang aduhai, kayak gitar Spanyol.

Bahu lebar kayak atlet (pernah dipuji sama karakter So Ji Sub lho di “Oh My Venus”), pinggang ramping, perut rata, dan pinggul yang besar yang pas buat melahirkan.

OMG, komentar saya barusan sangat emak-emak sekali.

Ditambah lesung pipit dan mata yang besar. Cantiknya kamu, Min Ah Eonni. Visualnya sempurna deh dipasangin sama Kim Aa, alias Kim Seon Ho.

Profesi Hye Jin sebagai dokter gigi juga fresh banget. Dokter gigi terakhir yang saya ingat adalah Lee Dong Wook di “Strangers from Hell”. Itu mah psikopat, yak.

Shin Min Ah yang cantik, selagi kaya (waktu masih kerja sebagai dokter gigi) dan selagi bokek (sewaktu jadi pengangguran jelita)

Premisnya gimana?

Sederhana banget, sih. Hye Jin yang mapan berselisih dengan bosnya, pemilik klinik gigi tempat dia bekerja, karena dia tidak men-charge pasien lebih dari seharusnya.

Dalam keadaan hati panas, emosi meledak-ledak, ditambah sumbangsih alkohol, mbleber-lah mulutnya Hye Jin ngomongin keburukan si bos di forum asosiasi kedokteran gigi gitu deh.

Kata orang, jejak di internet nggak bisa dihapus. Memang benar, walaupun Hye Jin menghapus posting-nya, tapi berita sudah terlanjur tersebar dan Hye Jin kesulitan mendapatkan pekerjaan.

Dalam keadaan terpuruk (yang diobati dengan belanja sepatu seharga 2 juta Won, atau setara dengan 23 juta Rupiah), Hye Jin menyambangi Gongjin.

Di situ ada pantai yang membekas di memori Hye Jin karena pernah dikunjungi oleh keluarganya sewaktu ibunya masih hidup.

Hari itu adalah hari ulang tahun ibu kandungnya. Ayahnya yang sudah move on dan menikah lagi tentunya tidak ingat. Hye Jin yang nelangsa duduk sendirian di tepi pantai dan kehilangan sebelah sepatu. Dan di situlah dia pertama kali bertemu dengan Chief Hong.

Disclaimer: nggak pertama kali, deng. You know lah drama Korea, pasti ada kaitannya sama masa lalu.

Waktu mereka berdua ada di screen, saya teriak: astaga, cakep dan cantiknya!

Terus, terus ada cerita kebakaran segala di perusahaan telekomunikasi di dekat Gongjin. Internet tidak ada, akses ke ATM terputus, dst.

Mobil Hye Jin rusak, dia tidak punya cash, dia berutang 4.000 Won untuk secangkir kopi, dan terpaksa menginap di sauna dengan uang terbatas. Oh ya, jangan lupa dia ikut kerja bersama para nenek mengupas cumi yang mau dijemur dan dijadikan snack.

Sedih amat nasib si gadis kota, dan di sini tabiatnya nggak konsisten dengan citra snob yang digembar-gemborkan sekali pada episode 2.

Kalau beneran gadis kota sombong, dia pasti menolak mentah-mentah disuruh kerja kasar dengan kuku yang full meni-pedi begitu.

Yah, namanya juga drama.

Singkat cerita, Hye Jin pindah dari Seoul ke Gongjin di Provinsi Gangwon (pantai timur). Daerahnya ampun cakepnya dengan tipikal orang-orang desa yang sangat akrab karena sudah bersama-sama seumur hidup.

Hye Jin masih bergantung pada Chief Hong untuk segala urusan renovasi rumah dan klinik. Di situlah potensi cinta berkembang, eaaa….

Perbedaan tinggi badan di antara keduanya bikin nyaman dilihat, nggak kayak di “Tomorrow with You”. Di situ Min Ah kelihatan setinggi Lee Je Hoon. Jadi agak gimana gitu. Hiks.

Alasan Hye Jin pindah ke Gongjin cukup masuk akal. Yang nggak masuk akal itu alasan dia sampai menginap di Gongjin dan tak henti-henti berurusan dengan Chief Hong.

Episode ke-2 ditutup dengan akhir yang klise: Chief Hong hendak menangkap Hye Jin yang terpeleset di batu karang.

Zoom in aja lama-lama, lihatin mereka tatap-tatapan, dijamin bikin dugeun-dugeun!

Selain itu ada kilas balik ke masa lalu. Ternyata oh ternyata kakek dari Hong Du Sik adalah orang yang mengambil foto Hye Jin sekeluarga di pantai itu.

Jadi, Du Sik dan Hye Jin pertama kali bertemu sewaktu mereka kecil. Klise, ya? Rasa drakor banget? Nggak apa-apa, di situlah pesonanya.

“Hometown Cha-Cha-Cha” bisa ditonton di Netflix setiap hari Sabtu dan Minggu pukul 21.00 WIB.

주말이 빨리 오세요!

8 thoughts on “Kesan Pertama Drama Korea: Hometown Cha-Cha-Cha

  1. Menarik banget, mbakkk…. romansanya dapet, komedinya apalagi. Mumpung ongoing jadi ga maraton nontonnya. Setiap sabtu dan minggu jam 9 malam di NF ya. Udah episode 4 hari ini 🙂

    Like

Leave a comment