Instagram dan Segala Kebenaran Gosipnya

Sekitar tiga bulan lalu saya mengikuti sesi Zoom dengan teman-teman dari Komunitas Literasi Ibu Profesional (KLIP). Itu kali pertama saya menggunakan Zoom, jadi masih banyak kagok dan terasa gapteknya. Pada malam hari itu kami berdiskusi tentang buku yang kami baca dan yang sangat berkesan buat kami, karena memang itu pertemuan virtual untuk acara rutin “Rabu Buku”.

Dari pertemuan itu saya mendapat informasi tentang buku Austin Kleon yang fenomenal “Steal Like an Artist”, buku sains untuk anak yang berwujud komik, buku tentang acara reality show di Korea “The Return of Superman”, dan masih banyak lagi. Saya sendiri membahas buku kumpulan cerita petualangan Sherlock Holmes yang saya selesaikan setelah satu tahun.

Hah, satu tahun? Kok lama banget?

Bagaimana tidak lama kalau bacanya sepotong-sepotong, sambil menunggu antrian untuk menjemput anak, menunggui anak les, antri di dokter, dan sebagainya? Buku setebal 300-an halaman itu nangkring di mobil selama satu tahun dan jadi teman setia untuk mengisi waktu kosong.

Berhubung buku ini adalah kumpulan kasus yang pernah dipecahkan oleh karakter Sherlock Holmes dan sahabatnya, Dokter Watson, sulit bagi saya untuk menarik benang merah dari puluhan cerita misteri itu. Walaupun demikian, ada beberapa tonggak perjalanan Sherlock yang pasti diceritakan dalam berbagai bentuk adaptasi buku ini, entah serial televisi atau film layar lebar, yaitu:

1. Karakter Sherlock Holmes yang jenius, tapi sosiopat.

2. Perkenalannya dengan Dokter Watson dan bagaimana mereka bisa menjadi teman serumah.

3. Pertemuannya dengan Irene Adler, wanita yang diutus oleh musuh bebuyutannya, Profesor James Moriarty. Irene adalah satu-satunya wanita yang menarik perhatian dan dicintai oleh Sherlock.

4. Pertarungannya dengan Profesor Moriarty yang ditenggarai mendalangi berbagai jenis kejahatan di London dan di negara lain.

5. Hubungannya yang tidak akur dengan abangnya, Mycroft Holmes, seorang pejabat pemerintah dan petinggi di agensi intelijen Inggris.

6. Dokter Watson pada akhirnya menikah, meninggalkan apartemen mereka di Baker Street 221B, dan tidak lagi aktif menemani Sherlock memecahkan kasus kejahatan.

7. Pertarungannya yang terakhir dengan Profesor Moriarty di air terjun Reichenbach yang berakibat pada asumsi kematian mereka berdua.

8. Dokter Watson yang merasa kehilangan sahabatnya itu mengumpulkan catatan dari petualangan-petualangan mereka.

9. Sherlock Holmes ternyata memalsukan kematiannya dan kembali memerangi kejahatan dengan bantuan Dokter Watson dan Scotland Yard.

Kesembilan tonggak itulah yang kemudian saya bandingkan antara buku, film layar lebar yang dibintangi oleh Robert Downey Junior (2009 dan 2011), dan serial televisi Inggris yang dibintangi oleh Benedict Cumberbatch (2010-2017) yang saya selesaikan paling belakangan.

Perbandingan di antara ketiga medium yang menceritakan dengan unik petualangan Sherlock Holmes akan saya bahas lain kali. Saya ingin menceritakan sebuah kejadian aneh yang terjadi setelah sesi “Rabu Buku” itu.

Tepat dua hari setelahnya pada tanggal 3 April, kakak sepupu saya cerita bahwa di newsfeed-nya ada sugesti sebuah artikel yang berisi perbandingan antara buku, film, dan serial televisi yang menceritakan Sherlock Holmes. Walaupun beberapa poin yang dibahas agak berbeda, kami cukup kaget karena yang dibandingkan mirip dengan yang saya lakukan sebelumnya. Padahal saya belum pernah menuliskan perbandingan itu di manapun. Pertama kali saya mengutarakannya secara lisan adalah di sesi Zoom itu. Kata Kak Risna, rasanya seperti dikuping oleh Google.

Waktu saya lihat alamat website yang menulis perbandingan, saya tambah tambah kaget. Website itu pernah menjadi follower blog saya ketika saya masih sering menulis review film Hollywood dalam bahasa Inggris, sekitar tahun 2016 sampai tahun 2017. Saya cek blog dan mendapati bahwa mereka tidak follow saya lagi, mungkin karena akhir-akhir ini saya lebih banyak menulis dalam bahasa Indonesia.

Apakah semuanya hanya kebetulan?

Tentu tidak, Saudara-saudara, semua yang muncul saat kita berselancar di internet adalah hasil perhitungan algoritma komputer. Detailnya rumit dan tidak akan saya bahas kali ini. Pada intinya, ada sebuah perhitungan yang memetakan aktivitas kita di dunia maya. Membuka sebuah situs, sebuah aplikasi, sebuah media sosial akan mengirimkan umpan informasi ke situs/aplikasi/media sosial lain dan kembali ke situs/aplikasi/media sosial awal. Hal ini berlangsung secara terus-menerus, seperti lingkaran yang tidak pernah terputus selama kita masih menggunakan internet.

Oleh karena itu, jangan heran jika misalnya hari ini kita membeli kaos di Tokopedia, besoknya kita menjumpai iklan barang lain dari toko yang sama di situs Kompasiana. Padahal tujuan kita berselancar di sana adalah untuk membaca artikel opini terkini, tapi mata kita digiring untuk mengingat transaksi di masa lampau untuk membujuk kita melakukan transaksi lagi di masa depan.

Jika aktivitas feeding ini adalah akibat membuka dan membaca situs/aplikasi/media sosial, maka saya masih memaklumi kejadian dengan website Screen Rant yang membandingkan Sherlock Holmes seperti saya waktu itu. Akan tetapi, jika aktivitasnya adalah percakapan tanpa ada tulisan di chat room atau screen sharing, maka saya juga mengkhawatirkan hal yang sama dengan Kak Risna. Bahwa Google, atau agen lain, menguping pembicaraan kami dan mengumpankannya kepada pihak lain tanpa seijin kami.

Setelah kejadian itu, saya jadi bertanya-tanya, aktivitas saya yang mana lagi yang diintip oleh Google dan gerombolannya dan membuat profil saya bisa dipetakan dan ditebak dengan mudah setiap kali saya membuka situs/aplikasi/media sosial?

Jawabannya adalah: aktivitas saya di Instagram.

Saya hanya aktif di tiga media sosial: WordPress dan Facebook untuk sharing tulisan dan pemikiran, serta Instagram untuk sharing foto perjalanan hidup dan kejadian sehari-hari. Terkadang pemakaiannya masih bercampur baur dan tidak pas dengan tujuan awalnya, namun pada tahun ini saya mencoba untuk lebih spesifik dengan isi dan lingkaran pertemanan yang muncul di media sosial tersebut.

Sebagaimana diketahui oleh banyak orang di sekitar saya, saya menggemari kebudayaan Korea, terutama drama Korea, taekwondo, dan terkadang K-Pop. Saya menonton drakor bukan karena saya kelebihan waktu kosong lho. Tidak sama sekali. Drakor selain untuk hiburan adalah media belajar supaya saya bisa menulis fiksi dengan lebih baik lagi, seperti yang saya pernah tuliskan di sini, lengkap dengan diagramnya.

B5DDEF81-ABB8-496D-910A-FB48A4CD5BF9

Ada penulis yang menonton serial televisi Amerika atau Cina untuk belajar menciptakan karakter yang kuat, memilih alur cerita, membagi adegan, dan menggunakan teknik zoom in atau zoom out pada setiap scene. Kalau saya pribadi memilih menonton drama Korea karena keterikatan emosional saya dengan negara dan orang-orang Korea, yang saya jabarkan dalam tulisan saya tentang kimchi.

Oleh karena saya menggemari drakor, saya jadi mencari tahu informasi tentang dramanya, tentang aktornya, tentang Behind the Scene (BTS) sebuah drama, dan tentang proyek-proyek selanjutnya dari aktor itu. Instagram adalah media sosial yang saya paling sering buka, biasanya pada malam hari, untuk mencari tahu berita seputar aktor favorit saya, termasuk tentu saja gosip-gosip yang berkaitan dengan mereka.

Sungguh, tiada asap kalau tiada api. Tidak ada berita/informasi yang muncul begitu saja di Instagram kalau tidak ada faktor pemicunya.

Memang berita benar dan berita bohong itu beda tipis. Berita yang hanya memakai judul provokatif untuk mendapatkan klik dan berita yang hanya produk imajinasi segelintir orang dan tidak mendekati kebenaran sedikit pun ada banyak dan berlimpah. Yang tak kalah mengerikan, ada juga banyak berita yang awalnya hanya berupa spekulasi di Instagram dan berujung terjadi di dunia nyata.

Masih ingat kasus perceraian dua aktor papan atas Korea Selatan Song Joong Ki dan Song Hye Kyo pada tahun 2019 silam? Dua aktor yang diberi panggilan sayang “Song-Song Couple” oleh netizen ini hanya menikah selama satu tahun lebih beberapa bulan. Perceraian mereka membuat impian dan harapan netizen tentang pasangan dan pernikahan ideal buyar.

Kedua aktor ini bertemu pertama kali sebagai lawan main di dalam drama “Descendants of the Sun” (2016). Kisah cinta antara seorang tentara perdamaian (Song Joong Ki) dan seorang dokter (Song Hye Kyo) di sebuah negara (fiktif) yang tengah dilanda perang dan perbedaan konsep mereka tentang siapa musuh dan hak untuk membunuh, membuat drama ini sangat menarik dan segera mencuri perhatian banyak orang.

Mereka berdua tidak mengakui adanya hubungan spesial sampai tiga bulan sebelum melangsungkan pesta pernikahan. Walaupun demikian, media dan netizen sudah ramai berspekulasi. Semua hal dikomentari, mulai dari Song Hye Kyo yang datang ke sebuah acara penghargaan dengan gaun serba putih dan ditemani oleh Song Joong Ki. Publik langsung mencap gaun itu sebagai petunjuk akan dilangsungkannya pernikahan dalam waktu dekat.

Selain itu, kemunculan Song Hye Kyo di acara fan meeting Song Joong Ki di Chengdu, Cina, menambah bensin ke atas bara api spekulasi yang mulai menyala. Apalagi kedatangan Song Joong Ki di acara peringatan 20 tahun debut Song Hye Kyo. Dan yang terakhir adalah waktu Song Joong Ki menangis di atas panggung setelah menerima suatu penghargaan. Song Hye Kyo berdiri di sampingnya dan menepuk-nepuk punggungnya dengan raut wajah sayang. Penggemar kedua aktor ini pun makin ribut dengan gosip dan dugaan.

Dan di manakah semua gosip dan dugaan itu beranak-pinak, berkembang biak begitu liar di luar kendali bahkan agensi mereka berdua? Ya, di Instagram.

Acara pernikahan mereka yang katanya tertutup untuk wartawan pun pertama kali bocor ke media sosial Naver (Korea), Weibo (Cina), dan Instagram. Potongan acara dan pesta yang berlangsung pada 31 Oktober 2017 itu diunggah perlahan-lahan oleh tamu-tamu undangan yang berfoto bersama kedua mempelai. Foto mereka yang menangis terharu saat mengikat janji, foto mereka dengan hadiah pernikahan yang mereka terima seperti sepasang gelang emas, juga berderet lengkap di Instagram.

Sebagai kesimpulan, jangan sepelekan gosip yang mulai dihembuskan di Instagram.

Indikasi perceraian pasangan ini pun pertama kali muncul di Weibo ketika Song Hye Kyo difoto di bandara tanpa mengenakan cincin kawin. Agensinya membantah keretakan rumah tangga aktris jelita ini, tapi tanggapannya tidak cukup cepat. Alasan bahwa Song Hye Kyo kehilangan berat badan karena beban pekerjaan dan mengakibatkan cincinnya menjadi longgar dan tidak bisa dipakai, dianggap mengada-ada oleh publik. Memangnya cincin yang kebesaran tidak bisa dipakai di jari lain, atau tidak bisa diubah ukurannya di toko perhiasan?

Benar saja, beberapa bulan setelah foto itu diambil Song Joong Ki mengumumkan akan menggugat cerai istrinya. Fans Song Hye Kyo sebenarnya sudah menduga ada masalah sejak dia menghapus foto-foto pernikahannya di akun Instagram-nya yang dibuka kepada publik. Entah bagaimana nasib foto-foto tersebut di akunnya yang satu lagi. Saya penasaran tapi tidak bisa mengakses karena di-set private, hehe.

Setelah isu pacaran, pernikahan, dan perceraian Song-Song Couple ramai wara-wiri di Instagram, muncul gosip lain yang menyangkut mantan kekasih Song Hye Kyo. Dia, tak lain dan tak bukan, adalah Hyun Bin yang sempat menjalin hubungan dengan Song Hye Kyo hampir sepuluh tahun silam.

Hyun Bin dikabarkan mulai dekat dengan aktris cantik Son Ye Jin sejak mereka membintangi film “Negotiation” (2018). Chemistry mereka yang sampai tumpah-tumpah membuat mereka kembali dipasangkan dalam drama “Crash Landing on You” (2019) tentang hubungan cinta “terlarang” seorang tentara Korea Utara dan pebisnis wanita dari Korea Selatan yang mendarat darurat di perbatasan kedua negara tersebut.

Gosip mulai berhembus santer di Instagram ketika Son Ye Jin, yang terkenal tidak memiliki riwayat menjalin hubungan dengan siapa pun, mengunggah fotonya dengan Hyun Bin di Swis sebagai ucapan selamat Hari Natal kepada para penggemar mereka berdua. Drama “CLoY” sendiri baru ditayangkan beberapa episode, dan unggahan foto itu membuat para pemuja (shipper) mereka meledak dan beramai-ramai menjodohkan kedua aktor ini.

Sebagai marketing gimmick, taktik ini sangat berhasil. Mereka yang sudah menjadi fans Hyun Bin ataupun Son Ye Jin jadi tambah bersemangat untuk membawa penonton-penonton baru ke drakor wonderland. Mereka juga mengikrarkan masa berkabung enam bulan sejak “CLoY” berakhir sampai mereka bisa move on ke drama lain. Luar biasa ya dedikasinya. Untungnya CLoY Fever saya tidak berlangsung sampai enam bulan, seperti yang saya pernah tuliskan.

Perjodohan virtual diharapkan akan berlanjut ke perjodohan di dunia nyata, mungkin demikian asumsi para netizen. Yang jelas, akun-akun baru yang mengabdikan diri secara sukarela untuk mempromosikan drama dan kedua aktor ini bermunculan satu per satu. Setiap dari mereka sibuk dengan teori cocokologi mengapa Hyun Bin dan Son Ye Jin harus menjadi pasangan. Catat ya, harus menurut netizen.

Selain itu, teori tentang latar belakang sebuah adegan, spekulasi apa yang akan terjadi pada episode berikutnya, bagaimana dua sejoli ini akan bersatu pada akhir drama, juga dibahas secara menyeluruh dan lengkap di Instagram. Cukup masukkan hashtag nama drama dan nama aktor, kita bisa mendapat berita/gosip yang membuat kita heran: kok bisa terpikir, ya? Termasuk juga berita/gosip yang melanda mereka pada proyek-proyek sebelumnya. Tidak ada yang tidak bisa diberitakan deh.

Sampai suatu saat ada yang mengunggah foto sertifikat pernikahan sipil atas nama Kim Tae Pyung dan Son Eon Jin (nama asli Hyun Bin dan Son Ye Jin) dan foto itu bersliweran di Instagram selama satu hari saja. Mengapa cukup satu hari? Karena VAST Entertainment, agensi yang dimiliki Hyun Bin, dan agensi yang mewakili Son Ye Jin segera mengeluarkan pernyataan bahwa berita itu tidak benar, bahwa mereka berdua tidak menjalin hubungan, dan mereka akan menuntut pihak-pihak penyebar berita bohong dengan tuduhan pencemaran nama baik.

Foto sertifikat pernikahan itu pun menghilang dari Instagram, namun gosip hubungan kedua aktor ini muncul lagi sesudahnya, berkali-kali. Sanggahan pun segera dilayangkan oleh agensi keduanya, lengkap dengan ancaman pelaporan atas perbuatan tidak menyenangkan dan pencemaran nama baik. Para agensi bergerak memadamkan api gosip dengan terlalu cepat, tapi terkesan lambat waktu Hyun Bin santer diberitakan (lagi-lagi di Instagram) CLBK dengan Song Hye Kyo. Cinta Lama Belum Kelar.

Gosip CLBK itu mulai berhembus waktu seorang teman Song Hye Kyo mengunggah penggalan lirik lagu OST drama “Worlds Within” (2008) yang dibintangi oleh mantan pasangan kekasih itu di akun Instagram miliknya. Song Hye Kyo pun memberi komentar, menimpali dengan emoticon tertawa. Beberapa saat kemudian ada foto orang lain dan Song Hye Kyo yang tengah mengenakan kalung dengan liontin huruf S dan H muncul di Instagram.

Netizen mulai kepanasan lagi. Jika kalung itu adalah inisial nama Song Hye Kyo, maka di manakah huruf K? Dugaan pun mulai bermunculan bahwa huruf S dan H adalah inisial untuk nama keluarga Song Hye Kyo dan Hyun Bin. Dor! Instagram bergejolak. Para shipper garis keras CLoY, Hyun Bin, dan Son Ye Jin menolak tegas gosip ini. Namun tidak ada asap kalau tidak ada api, bukan? Melihat reputasi Song Hye Kyo, saya tidak heran jika gosip pada akhirnya akan terbukti benar beberapa bulan dari sekarang.

Ada banyak lagi gosip seputar aktor Korea yang muncul secara random di fitur “search” di akun Instagram saya, dan cerita tentang Song Joong Ki, Song Hye Kyo, Hyun Bin, dan Son Ye Jin di atas hanyalah beberapa contoh yang saya ingat betul. Pada awalnya saya hanya menggemari Song Joong Ki dan karyanya, namun Instagram memetakan saya secara berbeda.

Sekarang media sosial ini melihat saya sebagai pencari berita seputar aktor dan drama Korea dan melimpahi feed saya dengan informasi dari akun-akun yang berkaitan. Untung saya masih bisa mengontrol kehadiran mereka. Selama saya tidak follow, saya tidak akan terganggu. Saya hanya menggunakan fitur “search” kalau sedang perlu atau sedang ingin saja, sebagai selingan dari akun berbagai komikus yang saya ikuti.

Akhir-akhir ini yang bertaburan di fitur itu adalah semua yang berkaitan dengan drama “Psycho, But It’s Okay” (2020); foto ketiga pemeran utamanya pada awal tulisan ini saya tangkap layar dari Instagram. Drama yang masih tayang ini memang menarik minat saya karena temanya dan profesi karakternya yang tidak biasa. Kisah cinta antara seorang perawat di rumah sakit jiwa dan seorang penulis cerita anak diramu dengan baik dan dibumbui dengan misteri pembunuhan pada masa lampau. Klimaks cerita dan episode puncak sudah dilalui dan dari minggu lalu chingudeul (teman-teman) dari grup Whatsapp “Drakor dan Literasi” mendorong saya untuk menonton episode terbaru.

Hm, nanti saja ya, setelah saya menyelesaikan drama lain dari Yoo Yeon Seok. Untung ada Instagram yang dengan baik hati melimpahi saya dengan informasi seputar aktor yang memerankan Dokter Jung Won di dalam drama “Hospital Playlist” (2020) ini. Sayang sekali, saya tidak menemukan gosip apa pun seputar dirinya dalam bahasa Inggris ataupun Indonesia beredar di Instagram.

Jadi penisirin, eh penasaran.

3 thoughts on “Instagram dan Segala Kebenaran Gosipnya

Leave a comment