Kesan Pertama Drama Korea: Forecasting Love and Weather

Drama terbaru dari Song Kang dan Park Min Young ini diberi nama lain drama BMKG oleh netizen Indonesia. Netizen Indonesia memang terkenal kreatif soal menemukan nama, istilah, dan julukan baru. Sebut saja kita yang pernah tersongkang-songkang (merujuk pada Song Kang) dan terkiyong-kiyong (merujuk pada Jang Ki Yong).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia sendiri ikut merayakan kehadiran drama ini dengan satu posting yang menarik.

Posting di akun Twitter resmi BMKG yang bikin orang-orang penasaran: admin akun ini umur berapa sih? Oh ya ada istilah baru: terpmy-pmy. Hahaha.

Kata orang drama ini tentang pasangan, perselingkuhan, dan problematika para mantan. Kalau buat saya, dari empat episode pertama sudah jelas drama ini adalah tentang:

Politik Kantor.

That’s it, that’s the bottom line.

Masalah cuaca, cara kerja badan seperti BMKG di Korea Selatan, dan office romance itu cuma bumbu. Topik utama yang terselubung adalah tentang politik kantor, yang bersih, yang kotor, yang licik, yang menikam, dan yang lain sebagainya.

Hidup Ini Ibarat Prakiraan Cuaca

Semua istilah niche di dalam ilmu prakiraan cuaca bisa dikaitkan dengan kehidupan kita sehari-hari. Itu yang membuat drama ini menarik bagi saya.

Sebuah istilah baru akan diperkenalkan di setiap awal episode, diberitahukan maknanya kepada penonton, dan dikaitkan dengan peristiwa yang dialami oleh karakter-karakter utamanya di sepanjang episode itu.

Sebut saja empat episode pertama dengan judul “Signal”, “Sensible Temperature”, “In-Between Seasons”, dan “Visibility”. Song Kang sebagai Lee Shi Woo, si forecaster untuk cuaca ekstrim, akan menceritakan makna dari setiap istilah itu sebelum terjun ke dalam alur cerita.

Episode pertama “Signal” bicara tentang tanda-tanda. Tentang Jin Ha Kyung (Park Min Young) yang gagal mengenali tanda-tanda keengganan tunangannya, Han Ki Joon (Yoon Park), untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan.

Insting pasti sudah bekerja, firasat apalagi. Dimulai dari berbagai reservasi yang tidak diselesaikan oleh Ki Joon, sampai ketidaksukaan terang-terangan dari ibu Ha Kyung terhadap calon menantunya, semua itu adalah signal, tanda-tanda bencana yang akan segera muncul.

Akan tetapi, Ha Kyung mengabaikan itu semua sampai ia memergoki Ki Joon di apartemen mereka sedang berduaan dengan selingkuhannya, seorang reporter yang sering wara-wiri di kantor Korea Meteorological Administration (KMA), tempat mereka semua bekerja.

Bagaimana peran Shi Woo dalam kompleksitas dan kekusutan office romance yang terjadi? Shi Woo adalah kekasih yang sudah tinggal bersama dengan si Mbak reporter. Lebih peliknya lagi, setelah ditinggal oleh si Mbak, Shi Woo malah dipindahkan kerja dari daerah ke Seoul.

Cue keklisean di drama Korea, kota Seoul yang berpenduduk jutaan jiwa ibarat satu RT, semua ketemu di situ-situ lagi. Ha Kyung, Ki Joon (mantan tunangan Ha Kyung), Shi Woo, Mbak Reporter (mantan pacar Shi Woo) semuanya tiba-tiba satu kantor.

Episode ke-2 sampai ke-4 bercerita tentang Ha Kyung dan Shi Woo yang harus bekerja dan bernavigasi di sekitar mantan-mantan mereka.

Ha Kyung adalah direktur yang menghasilkan laporan ramalan cuaca, Ki Joon adalah bagian humas yang mengkomunikasikan laporan itu ke media massa, Mbak Reporter adalah reporter surat kabar yang meliput dan ditugaskan khusus di KMA, dan Shi Woo adalah anak buah Ha Kyung yang menyediakan dan menganalisa data-data.

Cinta segiempat yang rumit dan sungguh bikin penonton emak-emak kayak saya darah tinggi dan pengen misuh-misuh.

Jadi, dua main leads di dalam drama ini, Park Min Young dan Song Kang, adalah pasangan yang sama-sama diselingkuhi dan mantan-mantan mereka malah menikah duluan. Pada akhir episode ke-2 Ha Kyung dan Shi Woo sudah tidur bersama, dan di akhir episode ke-4 mereka sudah jadian.

Cringey banget nggak tuh?

Makanya di awal saya bilang kalau drama ini tentang politik kantor, bukan tentang romance.

Kalau soal romance pasti ada tuh tahap-tahap pendekatan, pining, slow-burning romance, dan sebagainya. Ini mah ujug-ujug udah boba dan jadian. Nggak ada lagi tantangannya, nggak ada lagi yang ditunggu-tunggu.

Politik Kantor

Kehidupan di kantor, atau dunia kerja pada umumnya, memang penuh dengan trik dan intrik. Sebut saja drama “Misaeng”, si pegawai intern (Im Si Wan) yang berjuang supaya diangkat menjadi pegawai tetap dan malah berakhir sebagai pegawai kontrak saja selama 2 tahun.

Saat bekerja bersama, kualitas terbaik dan terburuk dari diri seseorang bisa keluar. Itu termasuk kemauan dan kemampuan untuk memanipulasi, untuk menggerakkan orang-orang seumpama bidak catur, demi mencapai tujuan dan kepentingan pribadi.

Permainan politik kantor pertama yang saya lihat adalah dari Ko Bong Chan (Kwon Hae Hyo), pemimpin kantor pusat forecasting di Seoul.

Dia tahu sejarah kelam Ha Kyung dan Ki Joon. Demi kemashlatan bersama dia ingin mengirim Ha Kyung pelatihan ke Geneva, Swis supaya tidak usah bekerja bersama mantan tunangannya.

Masalahnya, Ko berjejak di dua kaki. Tak yakin dengan keputusan Ha Kyung untuk pergi, dia malah mengundang Eom Dong Han (Lee Sung Wook) dari Gangwondo, menempatkannya di bawah Ha Kyung, dan memberinya titel deputy director.

Keputusan seperti ini ‘kan memantik rumor di kantor. Ha Kyung tidak cukup baik, tidak cukup berkompeten sehingga Ko perlu menempatkan orangnya sendiri untuk sewaktu-waktu bisa menggantikan Ha Kyung yang gagal.

Permainan politik kantor kedua adalah tentang chain of command.

Pada episode ke-3 Ha Kyung terlambat masuk ke kantor dan terlambat memimpin meeting pagi karena baru in de heu sama Shi Woo. Pokoknya dia riweuh banget dengan urusan kunci mobil yang hilang.

Ha Kyung dengan gampang mengirim chat ke stafnya yang lain, untuk memberitahu Forecaster Eom untuk menggantikannya memimpin rapat. Coba ya, bukannya menghubungi Eom langsung, dia malah memutar lewat stafnya. Jelas saja perintah itu diabaikan oleh Eom.

Organisasi berdiri di atas struktur dan di dalam struktur terdapat rantai komando. Sebagai pemimpin tim 2, rantai komando yang seharusnya Ha Kyung ikuti adalah dari dirinya sebagai direktur ke deputi direktur (Eom). Tidak mengikuti rantai komando itu hanya akan menimbulkan kebingungan di dalam timnya.

Bagusnya, Eom dengan lugas menegur Ha Kyung soal itu. “Sebagai bos saya, kasih perintah ke saya, tapi dengan jalur yang benar.” Tersirat Eom keberatan dengan instruksi yang datang dari staf yang lebih rendah posisinya, meskipun mereka mendapat mandat melalui pesan teks dari Ha Kyung.

Permainan politik kantor ketiga adalah yang melibatkan para pasangan dan para mantan.

Sungguh office romance yang gagal itu seperti menghadapi neraka di dunia di kantor setiap harinya. Ha Kyung harus selalu bekerja sama dengan Ki Joon, si brengsek yang sudah selingkuh, masih berani pula menuntut apartemen yang 93%-nya dibeli dengan uang Ha Kyung.

Duh, saya nggak bisa membayangkan migrain setiap hari kalau berada di posisi Ha Kyung. Kisah saya sendiri adalah office romance yang berhasil. Saya menikah dan memiliki anak-anak dengan suami yang merupakan kolega saya dulu.

Namun, teman-teman saya yang jadian pada waktu berdekatan dan putus di tengah jalan, termasuk akhirnya menikah dengan kolega yang lain, mengalami perang mulut, perang lewat email, atas dasar ketidakpercayaan karena sudah menjadi mantan.

Ditambah lagi keraguan, bisik-bisik, dan nyinyir dari orang-orang sekantor yang selalu nggak yakin bahwa semua pihak yang terlibat sudah move on. Akan selalu ada komentar begini setiap kali ada ketidaksepahaman dalam pekerjaan:

“Masih sakit hati kali karena diputusin.”

Jleb.

Ekspektasi

Saya masih mengikuti drama ini karena saya tertarik dengan cara kerja KMA. Korea Selatan adalah negara yang kecil dibandingkan Indonesia, tapi kontur negaranya yang sepertiga terdiri atas pegunungan dan empat musim yang dialami membuat aktivitas prakiraan cuaca tak kalah menantang dibandingkan di negara kita.

Saya juga tertarik dengan background story dari Forecaster Eom yang ditolak oleh keluarganya sendiri. Setelah LDR selama 14 tahun Eom akhirnya pulang ke Seoul dan hidup kembali bersama istri dan anaknya. Tak disangka mereka memperlakukannya seperti orang asing.

Saya sedih melihatnya. Saya juga pernah menjalani LDR selama 7 tahun dengan suami dan tidak ada sukacita yang lebih besar dari keluarga kami bisa berkumpul kembali dengan utuh. Mengapa istri dan anak Eom sangat kejam padanya?

Soal kisah cinta antar Ha Kyung dan Shi Woo… blah saya tidak tertarik sama sekali.

Drama “Forecasting Love and Weather” bisa disaksikan di Netflix setiap hari Sabtu dan Minggu, bersamaan dengan drama “2521”.

Selamat menonton!

1636