Review Drama Korea: Missing the Other Side – Season 1

Saya tidak sengaja menonton drama Korea “Missing the Other Side” season 1 karena trailer yang direkomendasikan oleh Netflix. Saya tidak pernah melihat aktor yang sepertinya adalah male lead di dalam drama ini, tetapi aktor senior pendampingnya saya tahu benar.

Dia adalah Heo Jun Ho, aktor yang dengan brilian memerankan duta besar Korea Utara bagi Somalia pada tahun 1991-an ketika perang berkecamuk hebat, di dalam film “Escape from Mogadishu” (2021) yang juga dibintangi oleh Jo In Sung.

Di dalam trailer itu Ko Soo yang memerankan Kim Wook diperlihatkan berbicara dengan anjing-anjing yang tidak dilihat oleh orang lain yang berada di sekitarnya, selain oleh Jang Pan Seok (Kim Wook). Mengapa Ko Soo bertindak seperti “orang gila” begitu?

Saya baca sebentar pengantar drama ini di Netflix and I was hooked. Dari niat menonton sambil menyetrika setelah menyelesikan drama “Bad Prosecutor”, saya jadi maraton untuk menamatkan keduabelas episodenya dalam satu minggu saja.

Semenarik apa sih drama ini meskipun aktor-aktor yang membintanginya bukan A-List?

Akting di Atas Tampang

Lee Min Ho cakep, Nam Joo Hyuk ganteng, Hyun Bin mempesona, tapi Ko Soo berakting dengan sangat bagus.

Beneran deh, aktor bertampang biasa tapi berakting luar biasa –> otomatis jadi tampan.

Sebaliknya, aktor bertampang tampan tapi berakting zonk –> bubbye yuk, kita nonton oppa lain saja.

Sebegitu kuat pengaruh akting Ko Soo sehingga saya jadi sangat menyukai drama ini, dan hal ini tentu tak lepas dari peran produser dan sutradara saat casting.

Siapakah Ko Soo? Saya lansir dari Wikipedia, Ko Soo (atau Go Soo seperti penulisan namanya dalam Hangeul) adalah aktor Korea Selatan berusia 44 tahun, sudah menikah dengan Kim Hye Yeon, dan mereka dikaruniai 3 orang anak.

Wew, rekam jejak yang jarang sekali untuk aktor/aktris Korea Selatan ya, bisa menikah, berumah tangga, sambil tetap berkarir di dunia entertainment yang lebih kejam dari ibu tiri Cinderella.

Ko Soo berada di bawah naungan BH Entertainment, milik aktor senior Lee Byung Hyun yang salah satu filmnya “Keys to the Heart” (2018) sangat saya sukai. Ko Soo mulai masuk radar mainstream ketika salah satu filmnya yang berjudul “Lucid Dream” (2017) dibeli oleh Netflix tak lama setelah ditayangkan di bioskop.

Aktingnya berarti menjanjikan, yekan?

Sekarang kita masuk ke premis cerita.

Drama Ini Tentang Apa Sih?

Poster pencarian para orang hilang yang menjadi kasus-kasus tak terpecahkan di sepanjang drama ini.

Bayangkan ada begitu banyak orang hilang di muka bumi ini yang tak diketemukan jejaknya, jasadnya, atau kabar berita ke mana mereka pergi. Drama yang mengangkat tema orang hilang ada banyak. Ada banyak scene di dalam banyak drama di mana keluarga dari orang yang hilang mencetak poster, menggantung spanduk, berkeliaran mencari anggota keluarga mereka yang lenyap tak berbekas.

Kepedihan karena tiba-tiba kehilangan orang yang dikasihi akibat bukan kematian juga menjadi tema sebuah novel yang saya pernah review: “Ibu Tercinta/ 엄마를 부닥해/ Please Look After My Mom” (2008) yang diterjemahkan oleh Gramedia ke bahasa Indonesia pada tahun 2022. Uniknya drama ini memakai sudut pandang orang yang hilang untuk menjelaskan apa yang dilalui oleh para anggota keluarga yang ditinggalkan dan kebingungan.

Episode pertama drama “Missing” untuk lebih singkatnya dibuka dengan aksi Kim Wook, Lee Jong Ah, dan Kim Nam Guk mengambil uang dari lintah darat yang memeras para pedagang di pasar. Jadi seperti Robin Hood gitu deh, merampas dari orang yang kaya dan memberikannya kepada orang yang miskin.

Setelah rapi berakting, kedok Kim Wook ketahuan dan dia dikejar-kejar oleh para gangster. Di tengah pengejaran Kim Wook menyaksikan upaya penculikan seorang wanita muda. Dengan handphone-nya, Kim Wook mengabadikan kejadian penyekapan wanita itu di bagasi sebuah mobil sedan dan akhirnya dikejar-kejar juga oleh para penculik.

Singkat cerita, Kim Wook jatuh ke jurang, tersangkut di sebuah pohon (kayak cerita Yoon Se Ri di “Crash Landing on You” (2019-2020) aja ya), dan ditemukan oleh Jang Pan Seok. Pan Seok dengan enggan mengundang Kim Wook ke rumahnya, memberi dia makanan dan pakaian ganti.

Ketika mencari dompetnya yang terjatuh di sekitar pohon, Kim Wook tersasar di sebuah desa cantik dengan kafenya yang bermodel klasik. Di situ dia disambut oleh sang barista bernama Thomas, orang Korea berambut pirang, yang sungguh sempat membuat saya bingung drama ini sesungguhnya ber-setting di mana dan pada tahun berapa.

Di situ dia juga bertemu dengan Kim Hyun Mi, seorang wanita separuh baya yang langsung ciong dengan Kim Wook, dan Seo Ha Neul, anak laki-laki kecil yang setahu Kim Wook sedang dicari karena menghilang. Kim Wook pun langsung berpikir tidak-tidak, bahwa kafe dan penginapan yang dia datangi itu adalah markas para penjahat yang menculik Ha Neul. Apalagi ketika dia bertemu dengan Choi Yeo Na, wanita yang diculik di depan matanya oleh para gangster.

Di tengah ketakutannya karena dikejar gangster, kebingungannya karena sepertinya desa yang ia datangi tidak bisa dilihat oleh orang lain, barulah Pan Seok memberitahu Kim Wook bahwa desa itu adalah tempat tinggal orang-orang yang sudah meninggal, tapi jasadnya belum diketemukan di dunia nyata.

Jadi, seperti tempat persinggahan arwah gitu, lho. Kalau jasadnya sudah diketemukan, orang-orang dari desa itu akan menghilang untuk melanjutkan perjalanan ke destinasi terakhir (entah surga atau neraka, tidak disebutkan dengan jelas).

How cool is that idea!

Serius, dari ide cerita saja sudah sangat memikat saya, apalagi ada Kim Wook dan Pan Seok yang bisa bolak-balik antara dunia nyata dan desa para arwah. Sebenarnya apa yang membuat mereka memiliki gift itu? Apa maksud dan tujuan dari Pemberinya, karena di dunia ini kan tidak ada kebetulan, seperti kata Kim Wook berulang kali?

Semua Gara-Gara Duit

Iya, duit, uang yang banyak disebut sebagai akar segala kejahatan.

Jadi, paralel dengan kisah Kim Wook dan kebingungannya bermanuver dengan gift barunya itu, ada Han Yeo Hee, bos Choiseung Construction yang baru membuat surat wasiat. Dia mendermakan sebagian besar hartanya dan membagi rata sahamnya kepada tiga orang karyawan yang sudah lama bekerja untuknya.

Hanya jika pewaris sahnya, yaitu cucu dari anak perempuannya yang meninggal dunia puluhan tahun silam (Kim So Yeon), tidak diketemukan.

Tidak sulit menebak bahwa satu dari ketiga orang calon pewaris saham adalah orang yang mencari-cari si cucu untuk membunuhnya supaya rencana Han Yeo Hee batal. Yang bikin saya ternganga adalah jalinan cerita yang rumit, tapi masuk akal, penuh dengan plot twist, dan mengharukan di setiap episode.

Siapakah otak dan dalang dari semua kejahatan yang terjadi?

Jadi, dari buku harian Soo Yeon, Yeo Hee tahu bahwa Soo Yeon meninggalkan anaknya di panti asuhan Blue Sunshine. Cucunya tidak diketahui berjenis kelamin laki-laki atau perempuan. Panti asuhan itu pun mengalami kebakaran parah yang hanya menyisakan tiga orang anak yang selamat. Salah satunya adalah Kim Nam Guk yang bertemu dengan Kim Wook di panti asuhan lain. Kim Wook sendiri masuk ke panti asuhan karena ibunya suatu hari pergi dan tak pernah kembali.

Dalam perjalanan cerita Kim Nam Guk dibunuh, Choi Yeo Na masih menghilang, dan Jang Myung Gyu, seorang jurnalis yang sering menulis kebobrokan Choiseung Construction juga dibunuh. Mereka bertiga adalah anak-anak yang selamat dari kebakaran di panti asuhan dan sudah dikonfirmasi bukan si cucu yang hilang oleh Han Yeo Hee dan si penjahat.

Tunangan Choi Yeo Na adalah Detektif Shin Joon Ho yang diperankan oleh Ha Joon. Detektif Shin mengira Yeo Na mendiamkannya karena berbagai pertengkaran mereka menjelang hari pernikahan. Pertemuannya dengan Kim Wook memberinya informasi bahwa Yeo Na diculik dan menghilang. Detektif Shin selalu memegang harapan bahwa Yeo Na masih hidup, dan Kim Wook tidak tega memberi tahu Detektif Shin bahwa Yeo Na sudah meninggal dan sedang menunggu di desa arwah sampai jenazahnya diketemukan.

Si penjahat tidak akan berhenti membunuh sampai si cucu asli diketemukan. Detektif Shin tidak akan berhenti sampai Yeo Na diketemukan. Dan Kim Wook terheran-heran karena masa lalunya ternyata berkelindan dengan masa lalu Choi Yeo Na dan Han Yeo Hee. Bersama Pan Seok yang masih mencari Hyun Ji, anak perempuannya yang hilang belasan tahun silam, mereka berdua ditambah Jong Ah bertualang untuk menemukan jasad dari arwah-arwah yang “terperangkap” di desa itu.

Semua orang dalam proses mencari, menemukan jawaban, dan patah hati karenanya.

Yang Bikin Sedih

Jadi, Kim Hyun Mi adalah ibu dari Kim Wook. Mereka tidak saling mengenali karena, well, memori manusia berubah. Kim Wook baru berusia 7 tahun ketika ibunya menghilang. Kim Wook percaya bahwa ia mendapat gift bisa melihat desa arwah supaya bisa bertemu ibunya dan membantu Pan Seok mencari informasi di dunia nyata supaya kepolisian bisa cepat menemukan jenazah dari para arwah yang berdiam di desa itu.

Pan Seok juga masih berharap akan menemukan Hyun Ji dalam keadaan hidup. Pada akhirnya tulang-tulang Hyun Ji ditemukan di dekat desa arwah sehingga Pan Seok baru tersadar bahwa itu adalah tujuan dari gift yang dia punyai. Begitu jenazah Hyun Ji dan ibu dari Kim Wook diketemukan, mereka tidak bisa lagi melihat desa arwah itu.

Akhir yang sangat memberi harapan akan kehadiran season 2, dan untunglah season 2-nya juga sudah ditayangkan di aplikasi VIU.

Bagaimana dengan Detektif Shin dan Yeo Na? Duh ini mah meremas hati saya banget. Adegan perpisahan yang penuh dengan isak tangis di antara kedua sejoli ini, kesempatan terakhir bertemu yang penuh dengan pernyataan cinta dan penyesalan, semuanya disaksikan oleh Kim Wook yang bisa melihat keduanya, tapi keduanya tidak bisa saling melihat satu sama lain karena yang satu masih hidup dan yang lain sudah menjadi arwah.

Duh, akting Ha Joon sebagai Detektif Shin benar-benar bagusss…. Dia cocok jadi jaksa menyebalkan di dalam drama “Bad Prosecutor” (2022), cocok juga jadi detektif polisi yang desperate mencari tunangannya, teramat cocok jadi seorang pesimis yang kemudian memercayai dan mengandalkan Kim Wook untuk mencari sejumlah orang hilang. Dia bahkan berganti departemen supaya banyak cold case orang hilang bisa diselesaikan.

Drama model begini nih yang akan membekas di hati untuk jangka waktu yang sangat lama.

Bisa Disaksikan di Mana?

Drama Korea “Missing the Other Side” season 1 bisa disaksikan di Netflix, dan kelanjutannya season 2 bisa disaksikan di VIU dengan cast utama yang tetap dan cast-cast lain yang aktingnya tak kalah keren.

Di akhir season 1 semua pertanyaan terjawab. Siapakah dalang berbagai pembunuhan yang terjadi, mulai dari para anak yatim piatu sampai anak dari Han Yeo Hee, dan siapakah cucu terhilang itu? Jawabannya benar-benar tidak disangka-sangka!

Selamat menikmati dan merasa terharu ya. 🥰

PS: Review season 2 bisa dibaca di sini.

2 thoughts on “Review Drama Korea: Missing the Other Side – Season 1

Leave a comment