Dear Kang Chul

Aku pertama kali melihatmu di atap sebuah bangunan. Kamu sedang bergulat dengan seseorang yang sepertinya sedang berusaha untuk membunuhmu. Setelah beberapa saat kamu terjatuh. Suara tubuhmu yang membentur lantai konkrit memekakkan telingaku. Kemeja putihmu bersimbah darah dan dengan satu tangan kamu menggapai udara, berusaha mencari pertolongan.

Tak lama kemudian Oh Yeon Joo muncul dan menancapkan pulpen ke dadamu untuk mencegah pneumothorax. Sebelum kamu bisa melihat wajahnya dengan jelas dan mengucapkan terima kasih, ia menghilang. Kamu mencarinya ke mana-mana tapi ia seakan-akan tidak pernah hidup di duniamu.

Ya, dunia kalian memang berbeda. Dia hidup di dunia nyata, di dunia yang aku tinggali sekarang, dan kamu hidup di dunia webtoon. Begitulah yang kalian kira, sampai realita yang kalian tahu teraduk-aduk, kacau, dan jadi membingungkan seiring usaha ayah Yeon Joo untuk memusnahkanmu.

Karena penasaran aku terus memandangi layar televisi, menanti-menanti dan mereka-reka perjalananmu berikutnya. Aku kasihan pada Yeon Joo yang harus berpindah dari satu dunia ke dunia lain demi dirimu. Aku kasihan padamu yang terus menunggu kehadirannya di tengah ketidakpastian kapan dan bagaimana ia akan muncul.

Kamu hidup dengan sebuah misi: menemukan orang yang membunuh keluargamu dan menjebakmu sehingga kamu dituduh melakukan perbuatan keji itu. Yeon Joo hidup dengan sebuah misi: membantumu meraih hidup yang bahagia pada akhir cerita yang digoreskan oleh ayahnya.

Mungkinkah? Berhasilkah? Apalagi setelah kamu tahu bahwa kematian keluargamu hanyalah bagian dari skenario yang direncanakan oleh ayah Yeon Joo. Tanpa pembunuhan itu kamu tidak akan menjadi karakter yang lebih kuat, lebih tangguh, lebih gigih, dan lebih berani. Kamu akan tetap menjadi karakter seorang remaja pemenang medali emas Olimpiade yang hidupnya lancar dan baik-baik saja. Dan cerita yang Oh Seong Moo tulis akan jadi membosankan dan ditinggalkan oleh pembacanya.

Bagi Oh Seong Moo, kamu dan orang-orang di sekitarmu adalah rekaan. Bagi kamu, mereka adalah segalanya dan kamu akan melakukan apa saja supaya duniamu dan teman-temanmu tidak menghilang. Oh Seong Moo berusaha keras supaya kamu mati dan ceritamu berakhir. Dia merasa dirongrong, dia melihatmu sebagai monster yang berusaha merebut realitanya.

Di tengah pertikaian kalian ada Yeon Joo yang kebingungan. Ia tidak ingin memihak, ia mencintai kalian berdua. Anak mana yang akan menyangkal cinta pada orang tuanya? Anak mana yang tidak akan merasa berada di dalam dilema saat ia tahu bahwa orang tuanya bermusuhan dengan pria yang ia cintai?

Episode demi episode aku mengikuti perjalanan kalian. Kamu yang kesepian meminta Yeon Joo untuk tinggal di duniamu. Yeon Joo yang kasmaran setuju tanpa berpikir ulang. Namun bahaya itu terus mengintai; Seong Moo dan karakter pembunuh yang dia ciptakan akan terus memburumu, Chul-a.

Hatimu patah saat kamu meminta Yeon Joo untuk meninggalkanmu. Hanya satu hari. Kalian bisa bersama-sama tanpa memikirkan konsekuensi apa pun dan masa depan hanya dalam satu hari. Satu hari untuk menikmati waktu berdua, berdansa, dan melakukan hal romantis yang akan membuat hati Yeon Joo berbunga-bunga.

Kamu meninggalkannya bersama memori akan hubungan kalian. Tidakkah kamu tahu bahwa kenangan itu kejam, Chul-a? Hanya butuh satu cincin untuk mengingatkan Yeon Joo bahwa kamu pernah ada. Aku menangis bersamanya selama beberapa episode; aku mengerti kerinduannya akan sosokmu.

Di saat Yeon Joo sedang berusaha melupakanmu, kamu muncul kembali. Tanpa ingatan akan dia dan akan masa lalu kalian. Tanpa minat dan tanpa perhatian yang ia harapkan masih akan membekas sedikit saja. Kalian bertemu kembali sebagai orang asing dan hati Yeon Joo patah untuk kedua kali.

Kisah kalian membuat aku penasaran. Jam demi jam aku lewati untuk mengetahui akhir perjalananmu. Selama beberapa hari aku tersihir dunia yang Oh Seong Moo ciptakan dan hidupi, dunia yang memerangkapmu dan putrinya sendiri. Selama beberapa hari emosi dan benakku terlibat dalam usaha kalian memecahkan teka-teki.

Ketika akhirnya kalian bersama kembali, ada sebuah ketidakbahagiaan di situ. Oh Seong Moo menjadi tumbal supaya Yeon Joo bisa hidup bahagia bersamamu. Tidak ada yang tahu apakah webtoon “W” akan berakhir begitu kalian bersatu. Tanpa ayahnya mungkin Yeon Joo bisa menyelesaikannya, tapi keberadaanmu di dunianya dan di sampingnya jauh lebih penting bagi Yeon Joo.

Pada akhir kisah kalian aku kelelahan. Belasan jam sudah kuhabiskan untuk memacu adrenalin. Jantungku ikut berdegup kencang saat kalian berusaha melarikan diri. Hatiku ikut mengiba saat kamu ingin lompat dari jembatan itu karena kamu tidak ingin hidup lagi. Segenap diriku ingin memakimu saat kamu menjauh dari Yeon Joo supaya tidak menyakitinya.

Cinta perlu kejujuran, Chul-a. Dan karena cinta, Yeon Joo pasti akan mengerti semua alasan dan tindakanmu. Itu yang terus-menerus kuucapkan ke layar kaca. Oleh karena ingin tahu bagaimana sikapmu selanjutnya, aku tak berhenti menonton. Mataku terpaku melihat kesedihan mendalam yang terlukis di wajah kalian akibat kebohongan manis yang begitu mudah meluncur dari mulut kalian.

Pada episode penutup aku melihat kalian berdua duduk bersebelahan, saling berangkulan, memandangi matahari yang akan terbenam. Kalian sudah berdamai dengan diri sendiri, dengan dunia yang kalian pilih. Kalian berjanji untuk tidak terpisahkan kembali. Aku ikut bahagia.

Perasaanku selama mengikuti perjalanan kalian berbeda dengan saat aku mengikuti perjalanan Hae Soo.

0F328467-FE6D-4E91-9160-FC49715212DA

Minggu demi minggu aku habiskan untuk melihat kepanikan dan ketakutannya terdampar di sebuah dunia yang ia tidak kenal. Hae Soo tenggelam di sebuah danau dan ketika ia sudah sadarkan diri ternyata ia menyandang identitas orang lain dari beratus-ratus tahun sebelum masa yang ia baru saja tinggalkan.

Hae Soo terbangun di tengah kepungan air. Kemudian ia menyadari bahwa ia dikepung oleh beberapa orang pria yang sedang mandi. Di sini aku tergelak, tak kusangka ada interpretasi legenda Jaka Tingkir di dalam drama Korea. Hae Soo yang berasal dari masa depan tidak masalah melihat para pria itu. Para pangeran yang diganggu privasinya justru cemas melihat seorang wanita menyusup ke tempat pemandian mereka.

Episode pertama sangat menarik hatiku. Tak sabar rasanya menunggu pekan-pekan berikutnya untuk mempelajari orang-orang yang ada di sekitar Hae Soo di tempat yang baru. Identitas dan cerita latar belakang setiap pangeran diungkap pelan-pelan, satu persatu. Yang aku tidak sukai dari jalan ceritanya adalah bagaimana mungkin hampir semua pangeran itu terpincut pada Hae Soo.

Dan tidak seperti wanita baik-baik yang bisa menjaga kehormatan diri, Hae Soo justru menunjukkan ketertarikannya pertama kali pada seorang pria beristri! Bukan sembarang pria, tapi suami dari sepupunya pada jaman itu, suami dari sepupu yang ia rawat karena sakit parah. Walaupun ia tidak bisa membaca aksara Cina, masa sih ia tidak bisa meraba-raba emosi Pangeran Wang Wook saat memberinya serangkaian puisi?

Tanpa malu Hae Soo mengikuti jejak Wang Wook di tengah tanah bersalju, tanpa malu ia menunjukkan perasaannya waktu mereka berdua berada di sebuah ruangan yang penuh buku. Tanpa malu ia mengabaikan istri Wang Wook yang sedang sakit. Namun ia bisa terlihat tulus (entah benar atau bersandiwara) saat memperhatikan kesehatan sepupunya itu.

Awal yang buruk, Hae Soo, awal yang buruk, itu yang kuucapkan berulang kali di depan layar kaca.

Aku tidak berharap dia akan kemudian menyesuaikan diri dengan baik. Setelah Wang Wook, dengan mudahnya perhatian Hae Soo berpaling pada Wang So, pangeran yang keempat. Rasa simpatinya pada wajah Wang So yang tercoreng luka ditanggapi salah oleh pangeran yang kesepian itu. Sang pangeran tidak hanya jatuh cinta; ia menjadi posesif dan ingin menguasai Hae Soo saja.

Minggu demi minggu aku menyaksikan kisah kehidupan Hae Soo pada jaman Kerajaan Goryeo dan perjalanan Wang So untuk menjadi raja yang sah. Untung ada jarak lima hari antara akhir satu episode dan episode berikutnya sehingga aku bisa menata hatiku yang kacau-balau ini. Walaupun tetap saja beberapa kali aku merasa sangat kesal karena harus menunggu lama.

Masakkan Wang So jatuh pingsan dengan mulut penuh darah dua menit sebelum sebuah episode berakhir? Masakkan Hae Soo dikurung di dalam penjara dan waktu dia dibebaskan hanya Wang So yang membelanya? Ia menudungi Hae Soo yang bersimpuh di lapangan istana di bawah guyuran hujan deras. Pria yang mencintai Hae Soo ini juga mematahkan hatinya waktu ia menikahi dua orang wanita lain dan hanya menjadikan Hae Soo sebagai selir.

Oke, oke, aku tahu drama “Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo” ini hanya fiksi yang memakai latar belakang sejarah, dan oleh karena itu semua rekaan harus sangat mendekati kejadian sebenarnya. Wang So benar menjadi raja dan menikahi saudara seayah lain ibu. Karakter Hae Soo tidak pernah ada di dalam sejarah dan harus dilenyapkan pelan-pelan dari jalan cerita.

Pertikaian di antara Wang So dan saudara-saudaranya untuk memperebutkan tahta dan usahanya yang sia-sia untuk mendapatkan perhatian dari ibu yang telah membuangnya, sangat menyita emosiku sehingga aku meninggalkan drama ini selama beberapa minggu. Ketika aku kembali, Hae Soo diceritakan hidup tidak bahagia sebagai selir. Ia hanya boneka yang dipajang, yang dimainkan saat pemiliknya ingin saja. Ia tidak bisa berperan lebih banyak di dalam hidup Wang So karena ia bukan istrinya.

Inilah pisau bermata dua dari menonton sebuah drama yang sedang ditayangkan. Cerita yang menggantung di akhir sebuah episode bisa membuatku galau berhari-hari. Namun saat alur mulai tidak menarik hatiku, aku dapat meninggalkannya dengan mudah. Hal ini tidak berlaku untuk kisahmu, Chul-a. Waktu aku menemukanmu, kisahmu sudah selesai. Aktingmu yang memikat membuat aku ingin segera menyelesaikan dramamu.

Jika kamu bertanya padaku, mana drama yang kupilih: yang kisahnya sudah lengkap seperti saat aku mengenalmu, atau yang kisahnya masih berjalan seperti saat aku mengenal Hae Soo? Aku bisa dengan lantang menjawab: aku tidak tahu. Kurasa perkenalan kita hanyalah sebuah kebetulan, sebuah kombinasi antara waktu luang dan keinginan untuk mendapatkan hiburan.

Aku tidak menyesali belasan jam yang kuhabiskan untuk mengikuti kisahmu. Atau bulanan yang kusisihkan untuk mengikuti kisah Hae Soo yang berakhir tragis. Pada intinya aku belajar banyak dari kalian, dari para penulis yang mereka-reka peristiwa-peristiwa yang kalian jalani, dari karakter kalian yang kuat dan sangat membekas di dalam benakku. Aku belajar sangat banyak.

Chul-a, kamu adalah salah satu karakter di dalam drama Korea yang sangat aku sukai. Saat pemeranmu selesai wajib militer, aku berharap dia akan memerankan karakter-karakter lain yang tak kalah kuatnya. Dan mungkin aku akan menunggu, menontonmu saat kisahmu sudah ditamatkan saja.

Kalau tidak, batinku akan sibuk terbawa perasaan dan benakku sibuk mengira-ngira jalan cerita berikutnya. Seperti halnya cerita yang dilakoni oleh Gang Tae. Episode minggu depan menyuratkan wajahnya yang mulai tersenyum dan kebahagiaan yang mulai menghampirinya. Tapi bagaimana jika itu semua tidak terjadi? Bagaimana jika itu semua hanya permainan editing untuk membuat aku dan banyak penonton lain terkenang-kenang selama satu minggu ke depan?

Itu menyebalkan, Chul-a, itu sangat menyebalkan.

10 thoughts on “Dear Kang Chul

Leave a comment